SHARE
1 / 3
2 / 3
3 / 3

istimewa

James Bond tetaplah James Bond sebagaimana yang diimajikan Ian Fleming melalui sederet novelnya.

Bond tidak sepenuhnya berubah secara radikal dari zaman ke zaman. Jati dirinya tetap dikenali dalam serangkaian formula budaya populer dan simbol yang melekat padanya. Bond dalam waralaba merupakan tegangan antara usaha mempertahankan tradisi dan inovasi (dunia yang lebih kontemporer).

Dalam wawancara dengan Radio Times pada Selasa (21/9), Craig ditanya apakah dia percaya seorang aktris harus mengikuti peran mata-mata seperti yang ia lakoni. Ia mengatakan:

"Jawabannya sangat sederhana. Seharusnya ada bagian peran yang lebih baik untuk perempuan dan aktor kulit berwarna. Mengapa seorang perempuan harus memerankan James Bond padahal seharusnya ada peran yang sebaik James Bond, tapi untuk seorang perempuan?"

Penulis naskah Phoebe Waller-Bridge juga telah mengatakan kepada Deadline melalui wawancara pada 2019:

"Ada banyak pembicaraan tentang apakah (waralaba Bond) relevan di masa sekarang mengingat siapa dia dan cara dia memperlakukan perempuan. Saya pikir itu omong kosong. Saya pikir dia benar-benar relevan sekarang. (Karakter Bond) itu baru saja tumbuh dan berkembang, dan yang penting adalah bagaimana film itu memperlakukan perempuan dengan benar. [Bond] tidak harus. Dia harus setia pada karakter ini."

Perkataan Craig dan Waller-Bridge barangkali ada benarnya. Untuk terbaca menjadi relevan dengan zaman, tak perlu muluk-muluk menciptakan "Jane Bond". Cukup berdayakan dan hidupkan karakter-karakter perempuan yang hidup di sekitar James Bond—meski, sebagaimana kita tahu, budaya populer tak sepenuhnya bertindak progresif namun setidaknya peluang keberagaman karakter dapat memperkaya cerita Bond.
 

Jika dahulu Miss Moneypenny cenderung tak jauh berbeda dengan stereotipe “sekretaris perempuan” dan “Bond Gilrs”, di era kontemporer ia diperankan oleh aktris kulit hitam yang cerdas dan cakap—ia muncul pertama kali di “Skyfall” (2012) diperankan oleh Naomie Harris.

Dalam “Skyfall”, mulanya ia adalah agen lapangan namun pada akhirnya dipindahtugaskan menjadi seorang sekretaris karena secara tidak sengaja menembak Bond yang pada saat itu berkelahi di atas kereta. Pada adegan terakhir, Moneypenny meminta maaf kepada Bond, "Seperti yang Anda katakan, tidak semua orang cocok untuk pekerjaan lapangan."

Film “No Time To Die” kembali menampilkan Harris sebagai Moneypenny yang berdiri sebagai salah satu perempuan berdaya dan sangat kompeten. Perannya di dalam film ini sangat sentral bersama dua perempuan penting lainnya, Madeleine Swann dan agen Nomi.
 

Halaman :
Tags
SHARE