SHARE

Ilustrasi | Istimewa

“Yang penting sering cuci tangan. Percuma kalau pakai gloves, virusnya menempel di gloves. Kalau masih pegang muka kita atau pegang barang percuma, yang penting sering cuci tangan, Kalau anak kecil, kulitnya masih sensitif, hati-hati penggunaan disinfektan, jadi cuci tangan di air mengalir dan sabun itu lebih bagus,”tutur Melanie.

Tak hanya soal protokol kesehatan, orang tua pun perlu memastikan anak sehat sebelum menghadiri PTM. Penuhilah kebutuhan nutrisi anak mulai dari karbohidrat, protein, lemak dan berbagai mikronutriennya termasuk vitamin dan zinc.

Di sisi lain, pihak sekolah juga perlu menyiapkan fasilitas yang mendukung kegiatan belajar secara aman seperti menyediakan ruangan berventilasi yang baik dan mengkondisikan agar anak tak perlu melepas masker selama kegiatan belajar mengajar misalnya saat pelajaran menyanyi.

Sama seperti orang dewasa, anak juga berisiko terkena COVID-19 namun umumnya berasal dari kluster keluarga. Melanie berharap, dimulainya PTM tak menjadi sumber penularan untuk anak, sehingga orang tua dan pihak sekolah perlu memastikan protokol kesehatan tetap dijalankan anak selama belajar di sekolah.

Vaksinasi menurut studi diketahui membantu melindungi diri dari paparan COVID-19. Tetapi sejauh ini baru diberikan pada kelompok anak berusia di atas 12 tahun. Menurut Melanie, cukup berisiko bila vaksin dipaksakan diberikan pada anak usia di bawah 12 tahun sementara penelitian terkait ini terus berjalan. Demi mengurangi risiko anak terpapar COVID-19, mereka harus dipastikan menerapkan protokol kesehatan.

Sementara pada kelompok usia sekolah yang sudah bisa mendapatkan vaksinasi, seperti remaja, protokol kesehatan juga tetap harus dipastikan mereka terapkan. Khusus pada kelompok usia ini, ada dukungan untuk kesehatan jiwa juga diperlukan.

Halaman :
Tags
SHARE