SHARE

carapandang.com

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy juga mengatakan Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, sudah melewati puncak arus mudik, ditandai dengan jumlah kendaraan yang berangkat ke Sumatra terus menurun.

“Puncak arus mudik sudah lewat,” ujar Muhadjir di Kantor PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Cilegon, Banten, Sabtu.

Puncak mudik di Pelabuhan Merak terjadi pada Jumat (29/4) atau H-3 Lebaran. Saat itu sampai pukul 20.00 WIB jumlah kendaraan yang berlayar menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung, mencapai 37 ribu unit atau lebih tinggi sekitar 30 persen dibandingkan pada masa yang sama tahun 2019.

Setelah itu, Muhadjir melanjutkan, pihak ASDP mencatat hanya ada 22 ribu kendaraan yang sudah memesan tiket untuk keberangkatan pada Sabtu (30/4) atau H-2 Lebaran.

Artinya sudah terjadi penurunan. Dengan demikian, penanganan pemudik bisa lebih longgar dibandingkan kemarin,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2016-2019 tersebut.

Meski begitu, Muhadjir menegaskan, pemerintah tetap memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

Demi memperlancar arus penyeberangan kendaraan ke Pulau Sumatra, Kementerian Perhubungan dan PT ASDP Indonesia Ferry memastikan lebih dari 50 kapal masih siap sedia membawa pemudik menyeberang.

Tidak cuma itu, pemerintah juga membuka dua pelabuhan tambahan untuk mengurai kepadatan pemudik di Pelabuhan Merak, yaitu Pelabuhan Indah Kiat serta pelabuhan milik Pelindo di Ciwandan, Banten. Di masing-masing pelabuhan itu disiagakan dua dan sembilan kapal penyeberangan.

Kemudian, pemerintah juga selalu berusaha agar proses bongkar-muat kapal dapat dilakukan dengan segera.

"Semua prosedur akan semakin diperketat sehingga mempercepat proses pengangkutan pemudik," kata Muhadjir.

Satu arah
Itu pergerakan atus mudik ke arah barat dari Jakarta dan sekitarnya. Yang ke arah timur dari Jakarta juga cenderung sama, yakni cenderung terkendali.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan, arus lalu lintas di jalan tol sangat terkendali setelah dilakukan sistem satu arah oleh pihak Kepolisian.

Kesiapan jalan tol yang dikelola oleh Jasa Marga dan Astra Tol Cipali juga sudah baik, tidak ada antrean kendaraan di tempat istirahat yang mengakibatkan kepadatan.

"Manajemen parkir di tempat istirahat sudah bagus. Kami meminta agar tempat istirahat jangan sampai ada antrean kendaraan, apalagi sampai menutup jalan dan melebar ke jalan utama," katanya.

Selain itu Danang, juga mengimbau kepada para pengguna jalan tol agar tidak berhenti di bahu jalan. Hal tersebut sangat membahayakan, baik untuk diri sendiri maupun pengguna jalan lainnya.

Untuk itu, ketika lelah Danang mengimbau agar masyarakat masuk ke tempat istirahat yang sudah disediakan oleh para pengelola jalan tol.

"Kami mengingatkan pengguna jalan agar tidak berhenti di bahu jalan, karena itu membahayakan," katanya.

Halaman :
Tags
SHARE