SHARE

Arif Yudistira

Banyak madrasah di Indonesia terintegrasi dengan sistem pesantren. Semakin lama, madrasah kemudian berdiri sendiri menjadi institusi yang terpisah dari pondok pesantren. Madrasah akhirnya menjadi sekolah seperti sekolah negeri. Yang membedakan madrasah dengan sekolah negeri adalah kurikulum tambahannya. Kurikulum tambahan ini di desain oleh madrasah sebagai respon agar pendidikan Islam menjadi lebih maju. Madrasah di desain untuk mempertahankan pelajaran-pelajaran fundamental yang berbasis agama. Ilmu fiqih, ilmu baca-tulis Al-Qur’an sampai dengan pelajaran tarikh dan juga nahwu sorof yang sebagian besar juga diajarkan di pesantren.

Animo masyarakat menyekolahkan anaknya ke madrasah semakin lama semakin baik. Stereotip lama madrasah sebagai tempat pendidikan agama yang kuno, sarungan sudah tidak muncul lagi. Madrasah pelan-pelan menjadi institusi pendidikan agama yang modern, dengan sistem dan manajemen yang berubah seratus persen.

Pergeseran masyarakat terhadap madrasah muncul karena faktor yang beragam. Selain trend pendidikan Islam yang kian dipercaya masyarakat, banyak orangtua menaruh harapan untuk anaknya agar memiliki benteng dan ketahanan mental yang lebih kuat.

Pendidikan madrasah yang usianya teramta tua itu telah melahirkan banyak ulama, pemikir dan juga tokoh bangsa yang memiliki kontribusi terhadap sejarah perjalanan bangsa ini. Pendidikan madrasah telah berhasil menanamkan akhlak, budi pekerti dan juga mentalitas yang kuat kepada anak didiknya. 

Halaman :
Tags
SHARE