SHARE

Istimewa

7. Tentang ukuran penis
Menurut Widi, tidak ada kepastian terkait ukuran ideal penis karena ini bergantung pada usia, tingkat kekerasan penis dan etnis. Tetapi, umumnya penis dikatakan normal bila ukurannya lebih dari 7,5 cm setelah ditarik sebisa mungkin dari pangkal penis. Bila ukurannya di bawah 7,5 cm bisa jadi akibat kelainan disebut mikropenis dan ini terkait kadar testosteron rendah.
 
Di sisi lain, ada juga penis yang sebenarnya normal tetapi penampakannya tidak panjang atau penis terbenam. Ini biasanya karena lemak berlebihan di daerah atas penis atau jaringan di dalam penis tidak elastis walau sebenarnya panjangnya normal. Selain itu, ada juga kondisi yang disebut webbed penis yakni seperti kulit membentang menyebabkan penis merunduk ke bawah, padahal sebenarnya panjang.
 
8. Operasi pembesaran penis
Widi mengingatkan agar pria tak sembarangan melakukan operasi pembesaran penis karena tindakan ini memiliki risiko tinggi termasuk komplikasi seperti penis nyeri. Pasien yang pernah menjalaninya melaporkan kepuasan yang rendah.
 
Pada sebagian kasus yang tidak melibatkan dokter, ditemukan praktik memasukkan cairan seperti parafin ke dalam penis untuk mempebesar ukurannya. Namun ini bisa berujung kemerahan pada penis, penis menjadi keras, nyeri tidak bisa ereksi sehingga 87 persen pasien tidak puas dengan hasil akhir.
 
Menurut Widi, sebenarnya, 85 persen wanita sudah puas dengan ukuran penis pasangannya. Namun, rerata pria yang justru merasa bermasalah dengan ukuran penis mereka. Sekitar lebih dari 50 persen pria datang karena masalah ukuran penis kecil padahal sebenarnya ukurannya normal.

Terkait bentuk, ditemukan pria yang datang ke dokter lalu mengeluhkan penisnya bengkok. Widi mengatakan, asalkan kondisi ini tidak menimbulkan nyeri, tidak ada gangguan seksual seperti gangguan penetrasi dan istri puas maka dikatakan normal.

Tetapi ada beberapa hal seperti penyakit penumpukan jaringan parut di atas penis sehingga menyebabkan penis bengkok dan nyeri.

"Pada pria yang agak bengkok (penisnya), teraba seperti agak keras di bagian bengkoknya, ada rasa nyeri di daerah situ, hati-hati," pesan Widi.
 
9. Obat kuat dan herbal
Penggunaan obat kuat atau golongan PDE5-I bertujuan untuk meningkatkan aliran darah pada penis sehingga bersifat membantu ereksi tetapi tidak mengembalikan fungsi perbaikan.
 
Para pria yang menggunakan obat ini tetap membutuhkan rangsangan seksual dan membutuhkan pengawasan dokter.

Cara penggunannya pun berbeda-beda dan pemilihan obat bergantung tipe hubungan seksual apakah terjadwal atau spontan.

Sementara obat herbal untuk mengatasi masalah ereksi, menurut Widi belum ada yang memiliki bukti ilmiah cukup untuk direkomendasikan sebagai terapi. Beberapa obat tradisional yang sudah diteliti namun masih belum terlalu kuat seperti ginseng, ginko biloba dan yohimbin.

"Hati-hati terhadap klaim obat herbal obat alami 100 persen. Biasanya terdapat campuran obat-obatan PDE5-I sehingga seakan-akan efikasnya baik," demikian saran Widi.


Halaman :
Tags
SHARE