SHARE

Istimewa

3. Penyakit jantung dan disfungsi ereksi
Pembuluh darah di daerah penis berukuran kecil yakni 1-2 mm sehingga bila ada gangguan di daerah penis maka akan menyebabkan impotensi atau disfungsi ereksi.

"Kalau penyumbatan pembuluh darah sudah sampai ke jantung bisa terjadi serangan jantung. Kemudian bila penyumbatan terjadi pada pembuluh darah lebih besar lagi di daerah leher bisa menyebabkan kejadian stroke," tutur Widi.

Dia mengatakan, disfungsi ereksi termasuk suatu faktor risiko kejadian penyakit kardiovaskular dalam tiga tahun ke depan, apalagi bila pria mengalami masalah jantung, obesitas, hipertensi, diabetes, merokok dan berusia lanjut yang semuanya ini menyebabkan semakin buruknya kualitas pembuluh darah.
 
4. Ejakulasi dini
Kondisi yang juga dikatakan sebagai prematur ejakulasi ini terjadi kala ejakulasi hampir atau selalu terjadi di dalam satu menit setelah penetrasi dan tidak bisa dikontrol. Tetapi, bila ejakulasi lebih dari satu menit dan tidak menyebabkan keluhan seperti stres serta bisa ditunda maka bukan termasuk ke dalam ejakulasi dini.

Kejadian ejakulasi dini terjadi pada 31 persen pria berusia 18-59 tahun. Penyebabnya beragam bisa karena cemas, tidak percaya diri, konflik dengan pasangan dan masalah hipertensi. Menurut Widi, ejakulasi dini juga terkait erat dengan impotensi. Kondisi ini sering terjadi pada pasien impotensi untuk menghindari ereksi yang tidak mampu dipertahankan.

"Sebenarnya yang perlu diobati ereksi dulu. Bila DE sudah ditangani, maka bisa lebih lama," kata dia.

Selain ejakulasi dini, ada juga yang dinamakan delay ejaculation dengan keluhan minimal 6 bulan. Kondisi ini dialami sekitar 3 persen pria. Penyebab tersering yakni penggunaan obat-obat antidepresen yang meningkatkan hormon serotonin.

Di sisi lain, ada juga masalah kala pria sama sekali tidak bisa ejakulasi. Biasanya ini terjadi pada pasien pria usia lanjut dengan kondisi penurunan fungsi persarafan misalnya akibat diabetes tidak terkontrol. Kondisi ini membutuhkan stimulasi yang lebih agar pasien bisa merasa sampai ejakulasi.

Di sisi lain ada kemungkinan masalah psikologis, kepercayaan God is watching sehingga merasa takut dan ejakulasi hal tidak benar. Penyebab lainnya yakni masalah sumbatan dan anorgasme atau tidak bisa orgasme.
 

5. Tentang air mani
Berbicara semen atau air mani salah satu yang perlu dipahami khususnya pria yakni cairan ini terbentuk 5 persen dari testis, dan paling banyak berasal dari kelenjar vesikula seminalis atau organ yang berperan penting dalam sistem reproduksi pria dan terletak di belakang kandung kemih dengan persentase 55 persen. Cairan mani juga bisa berasal dari prostat yakni sebanyak 30 persen.

"Jadi ketika semen keluar dari testis, menumpang dulu di prostat, vesikula seminalis, diberikan cairan-cairan, dikasih nutrisi baru dia keluar," tutur Widi.

Normalnya volume semen yakni 1,5 cc. Bila kurang dari jumlah ini, bisa jadi ada gangguan produksi di daerah prostat atau testis dan ada sumbatan semisal akibat kista di dalam prostat.

Kemudian, mengenai kekentalan atau viskositas semen, hal ini bisa dipengaruhi produksi dari kelenjar. Kondisi semen sangat kental bisa karena infeksi dan menyebabkan sperma sulit bergerak.

6. Libido rendah

Kondisi yang umumnya dialami pria berusia lanjut ini ditandai keluhan tidak ada pikiran atau fantasi untuk melakukan aktivitas seksual yang terus menerus. Menurut Widi, ini berhubungan dengan hipogonadisme yakni keluhan yang disebabkan hormon testosteron rendah, stres dan hubungan dengan pasangan tidak baik.
 

Halaman :
Tags
SHARE