SHARE

carapandang.com | Andika

Pendekatan baru
Dalam pertemuannya dengan panglima baru TNI itu, Mahfud menyebutkan, TNI akan melakukan pendekatan baru dalam menangani persoalan Papua, sehingga diharapkan tidak terjadi lagi penembakan antara alat negara dengan kelompok bersenjata.

Prinsip pendekatannya sudah dituangkan dalam Inpres Nomor 9/2020, yang kemudian dilanjutkan dengan Keppres Nomor 20/2020.

"Intinya itu, pendekatan Papua itu adalah pembangunan kesejahteraan yang komprehensif dan sinergis," kata Mahfud. Artinya, di Papua itu pendekatannya bukan lagi dengan menggunakan senjata, tapi kesejahteraan. Secara umum, itulah metode baru bagi TNI yang telah diutarakan pemerintah walau belum ada penjelasan tahap-tahap pelaksanaan di tataran konsep dan lapangan. 

Prajurit TNI yang melakukan operasi di Papua diharapkan mampu merangkul kelompok bersenjata agar mereka bisa kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dari ketiga matra TNI, adalah TNI AD yang memiliki paling banyak komando teritorial darat, termasuk di Papua yang terbagi dalam Kodam XVII/Cenderawasih di Papua, dan Kodam XVIII/Kasuari di Papua Barat. Selain sebagai komando utama pembinaan di bawah kepala staf TNI AD, Kodam juga adalah komando utama operasi yang langsung digunakan panglima TNI. 

Hampir bersamaan dengan pernyataan soal pendekatan baru berbasis kesejahteraan bagi masyarakat di Papua itu, Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Dudung Abdurahman, berkata, "Satgas tidak harus memerangi KKB, namun mereka perlu dirangkul dengan hati yang suci dan tulus karena mereka adalah saudara kita. Keberhasilan dalam tugas bukan diukur dengan dapat senjata namun bagaimana saudara kita bisa sadar dan kembali ke pangkuan NKRI."

Ia menyatakan itu pada kunjungan perdana dia sebagai pucuk pimpinan unsur pembina kemampuan dan kekuatan TNI AD sejak dilantik, yaitu di Timika, Papua, pada Selasa (23/11).

Ia sebelumnya terkenal atas ketegasan sikapnya dalam mengatasi persoalan suatu organisasi massa di DKI Jakarta dan sekitarnya saat menjadi panglima Kodam Jaya, sesuatu yang menjadi perbincangan dan bahasan di berbagai fora media sosial dan media massa arus utama. Dari pos di Kodam Jaya itu, dia kemudian menjadi panglima Kostrad untuk kemudian menjadi kepala staf TNI AD menggantikan Perkasa. 

Ia mengingatkan para prajurit yang bertugas di Papua agar menyayangi masyarakat setempat dan jangan pernah menyakiti hati masyarakat.

"Jangan sedikit pun berfikir untuk membunuh, kalian harus sayang masyarakat dan kalian harus tunjukkan rasa sayang kepada masyarakat Papua. Kamu harus baik pada masyarakat Papua, jangan menyakiti hati mereka," kata dia, saat memberikan pengarahan kepada prajurit TNI AD, Persit KCK dan Satgas Batalion Infantri PR 328/Dirgahayu, di Markas Batalion Raider 754/ENK20/3 Kostrad.

Meskipun TNI ingin merangkul kelompok bersenjata, namun prajurit TNI agar lebih mengutamakan keamanan masyarakat Papua dari ancaman dan intimidasi kelompok bersenjata. 

"Bagi prajurit yang bertugas di wilayah konflik seperti Papua, jangan berpikir ingin membunuh kelompok kriminal bersenjata (KKB), tetapi harus berpikir bagaimana melaksanakan tugas negara untuk mengamankan masyarakat Papua yang saat ini diintimidasi kelompok-kelompok radikal bersenjata," ujar dia, di aula Kodam XVIII/Kasuari, di Manokwari, Papua Barat, Kamis (25/11).

Ia menegaskan kepada para pimpinan dan prajurit jajaran Kodam XVIII/Kasuari untuk selalu hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat Papua dan jangan sekali-sekali segan untuk turun membantu mengatasi masalah yang timbul.

"Cintailah masyarakat Papua, seperti layaknya mencintai diri sendiri," kata dia.

Halaman :
Tags
SHARE