SHARE

istimewa

Jepang adalah pemimpin dari penerapan mata uang kripto dalam sistem hukum negaranya.

"Jepang juga memiliki jumlah trader bitcoin terbesar dengan akumulasi total transaksi mencapai 40 persen transaksi bitcoin dunia di Q4 pada 2017," kata Irena.

China menerima teknologi terkait dengan tangan terbuka dan saat ini China merupakan rumah bagi berbagai usaha rintisan berbasis blockchain.

"Dari sisi perbankan, terdapat konsorsium yang menyatakan akan maju dan mendalami blockchain, terakhir dari sisi pemerintah, mereka secara aktif mendukung top cryptocurrency dan smart contact platform," kata dia

Meski demikian, kata Prof Irena, mata uang kripto hari ini masih merupakan aset investasi yang spekulatif.

Hal tersebut mengacu pada kondisi natural dari mata uang kripto hari ini yang masih belum stabil dan volatilitas dari nilai mata uang yang cepat justru bisa menimbulkan ketidakpastian bahkan kekacauan.

"Penerapan mata uang digital diharapkan dapat berjalan di seluruh dunia untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama," kata Irena.

Pada dasarnya penggunaan teknologi yang berkembang dalam sektor keuangan ini bisa berpotensi mencapai tujuan dari prinsip berkelanjutan.

Terutama dalam menumbuhkan dan mempromosikan proyek-proyek berbasis pembangunan yang berkelanjutan.

Pada akhirnya, isu-isu seperti perubahan iklim, penumpukan sampah serta masalah lingkungan serta pemerintahan lainnya bisa teratasi dengan baik.

Namun, menurut Irena, hingga hari ini dan beberapa tahun ke depan, penggunaan mata uang digital tidak akan menggantikan secara utuh uang yang ada.

"Orang tidak bisa dipaksa untuk menggunakan mata uang digital. Karena hal tersebut dapat menimbulkan ketidakadilan bagi banyak pihak. Dengan demikian, penggunaan mata uang digital dan mata uang negara-negara perlu digunakan secara bersamaan," kata dia.

Halaman :