SHARE

Istimewa

Sementara Landung merasa cocok dengan gaya penyutradaraan Wregas karena ada proses diskusi yang rinci tentang gagasan film dan kontribusi karakter Burhan terhadap alur cerita dan situasi dramatik film “Penyalin Cahaya”. Dengan demikian, pemain punya kesempatan untuk mereka-reka cara membangun karakter dan membawakannya dalam interaksi dengan tokoh lain dalam cerita.

"Lalu, ketika syuting, Wregas ialah sutradara yang tahu betul apa yang dia mau dan apa yang tidak dia inginkan. Tapi, dia juga masih lentur, terbuka terhadap prakarsa dan masukan dari pemain. Ini bekal yang penting untuk seorang sutradara dalam menciptakan situasi kerja yang kolaboratif antara elemen-elemen yang terlibat dalam produksi film," ungkap Landung.

Film “Penyalin Cahaya” yang diproduksi Rekata Studio bersama Kaninga Pictures ini berkisah tentang Sur (Shenina Cinnamon) yang harus kehilangan beasiswanya akibat dianggap mencemarkan nama baik fakultas usai swafotonya dalam keadaan mabuk beredar. Ia tidak mengingat apa pun yang terjadi pada dirinya saat menghadiri pesta kemenangan komunitas teater di kampusnya.

Dalam pesta tersebut, Sur tidak sadarkan diri. Ia lantas meminta bantuan Amin (Chicco Kurniawan), teman masa kecilnya yang juga tukang fotokopi yang tinggal dan bekerja di kampus, untuk mencari tahu apa yang sesungguhnya terjadi pada dirinya di malam pesta.

"Perhatian dari cerita film ini ada pada persoalan kuasa, pemangku kuasa, dan relasi kuasa. Persoalan gender termasuk di situ. Ini masalah aktual. Saya juga terkesan dengan upaya menyandingkan mitos-mitos Barat dan Timur dalam mengangkat persoalan gender itu dalam cerita," jelas Landung.

Ia juga menilai bahwa cerita “Penyalin Cahaya” hanya cocok disampaikan lewat media film lantaran sifatnya yang filmis dan ingin memperlihatkan hal-hal yang detail.

Adapun Rukman Rosadi melihat kejelian Wregas sebagai penulis dan sutradara dalam mengangkat tema maupun persoalan hidup dalam cerita film “Penyalin Cahaya”.

"Wregas mengambil jalan yang berbeda dalam membidik tema. Selera yang belum tentu akan dipilih sutradara lain, tapi layak untuk dibicarakan bersama. Dan saya merasa harus ikut mendukungnya," ucap Rosa.

Film "Penyalin Cahaya" (judul internasional: "Photocopier") akan melakukan World Premiere dan masuk program kompetisi utama di Busan International Film Festival (BIFF) ke-26 di Korea Selatan pada 6-15 Oktober 2021.

Halaman :