SHARE

Mujamin Jassin

Tentang pantai, gunung-gunung, pohon-pohon, udara sejuk, air jernih, rengge (batu besar), kebun, lumpur dan hamparan sawah. Kita akan menikmati kemewahannya tanpa garuk-garuk kepala dan berpikir dominasi.

Bercangkir-cangkir kopi aku persembahkan buat yang masih kuat bertahan dengan serial hidup dunia politan. Jangan keluh-kesah sakit, kerumunan macet, polusi serta limbah-limbah. Silakan datang urban – rekreasi ke surauku dan mari bung luandry kembali haluan orientasi kita!

Kepada yang tengah terkuras perasaannya, terseret gelembung ‘Perang’ dan pergulatan selera rezim ‘Toa’ yang beresiko distorsifkan segala kemewahan. Kita harus mulainya dengan pertanyaan-pertanyaan eksplisit. Namun kita berdiri sebelah mana, menjaga tertib sosial? Atau memberi jalan anarki (perang) pada kaum status quo? Bukti-bukti faktual, apakah kita termasuk yang masih terbawa arus irasionalitas Kadrun versus Kampret?

Misal saja pretensi toa yang “bising kusutkan” jalinan kerukunan, cukup memadai? Bagaimana pula tentang susah payah nilai kebudayaan-kultural yang telah toa bangun selama ini kemudian tidak dieksploitasi?

Memang, para dewa-dewa penentu kebijakan dan penganut rente, mana punya nalar universal ekologi. Fantasi-fantasi otak mereka hanya tahu tentang (dominasi – kekuasaan). Maka, sungguh berharga bila mampu bertahan hidup dalam dunia yang telah di ubah menjadi rumah sakit, planet penjara dan terkikis spiritual, kata Ivan Illich.

Dunia yang telah dirancang oleh kaum – kelompok teknokratik ini adalah total mengembangkan agresivitas (penghancuran) pada hak pertumbuhan kemerdekaan, termasuk membentuk frustrasi-frustrasi sosial. Kecuali toa dapat terobos tank-tank perang menjadi tonggak juru selamat terhadap darah mengalir, dan melayang nyawa.

Peradaban manusia (adab berbangsa, bernegara atau adab bermasyarakat) perihal hanya utopia belaka, mustahil kita capai dan cicipi? Sebab keistimewaan gelar-gelar universitas (kepemimpinan) sialnya hanya mampu menjadi pengawas perang dan pekerja modifikator aturan sesuai pasar kepentingan.

Kita lawan?! Mau dituding subversif? Atau Negara ingin terlibat perang golbal? Pertimbangan melakukannya, pertama-tama negara mesti benar-benar berkemampuan miliki industri-industri kimia raksasa yang kompleks memproduksi terminologi militer modern, mesin-mesin, kilang minyak dan sebagainya.

Terutama paling penting, kita harus adil pada diri sendiri, yakni dengan menimbun kesabaran yang mengharmoniskan beban dan pengorbanan. Shadaqallahul adzim

Halaman :
Tags
SHARE