SHARE

Istimewa

Ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih rendah mendorong dolar turun, yang pada gilirannya mendukung harga minyak. Greenback yang lebih lemah membuat minyak lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya dan seringkali memicu pembelian.

Pasar juga didukung oleh langkah Arab Saudi untuk meningkatkan harga resmi penjualan minyak mentahnya ke Asia, yang terlihat sebagai sinyal pemulihan permintaan di China.

Para analis mengatakan data inflasi AS pada 14 Februari akan menjadi kunci sentimen risiko dan arah dolar.

"Ketika inflasi menurun di seluruh Eropa dan AS, risiko tetap tinggi bahwa bank-bank sentral masih perlu memberikan pengetatan lebih banyak daripada yang diperkirakan pasar," kata analis OANDA, Edward Moya dalam sebuah catatan.

Halaman :
Tags
SHARE