Beranda Internasional Warga Afghanistan di Persimpangan Krisis Iklim dan Memburuknya Kemiskinan

Warga Afghanistan di Persimpangan Krisis Iklim dan Memburuknya Kemiskinan

Seorang petani berjalan menyusuri area yang terdampak banjir di distrik Burka di Provinsi Baghlan, Afghanistan utara, pada 20 April 2025. (Xinhua/Saifurahman Safi)

0
Xinhua

Situasinya sangat buruk. Pada 2024 saja, kekeringan dan banjir yang meluas telah berdampak pada jutaan warga di Afghanistan utara dan barat, menghancurkan ribuan hektare lahan pertanian.

Abdulhadid Achakzai, direktur EPTDO, sebuah organisasi lokal yang berfokus pada perlindungan dan pembangunan lingkungan, mengatakan situasinya bertambah buruk dengan cepat.

"Kami melakukan penelitian di 29 provinsi tahun ini dan menemukan penurunan yang signifikan pada permukaan air tanah," katanya. "Bahkan di daerah-daerah dekat sungai, permukaan air menurun dari hari ke hari."

Achakzai menekankan bahwa Afghanistan kekurangan kemampuan infrastruktur teknis dan finansial untuk menanggapi krisis iklim secara efektif.

Foto yang diabadikan pada 20 April 2025 ini menunjukkan area yang terdampak banjir di distrik Burka di Provinsi Baghlan, Afghanistan utara. (Xinhua/Saifurahman Safi)

Sementara itu, otoritas lingkungan Afghanistan mengonfirmasi ancaman iklim yang meningkat.

"Meningkatnya suhu, pergeseran pola curah hujan, menurunnya produktivitas pertanian dan peternakan, mencairnya gletser, dan hilangnya keanekaragaman hayati merupakan beberapa konsekuensi yang membahayakan banyak sektor," kata Insinyur Ruhullah Amin, kepala bidang perubahan iklim di Badan Perlindungan Lingkungan Hidup Nasional.

Seiring memburuknya tantangan perubahan iklim dan kemiskinan, warga Afghanistan harus menghadapi masa depan yang semakin tidak pasti.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Teratas

Berita Terkait
Berita Terkait