Kemenlu Mesir juga mengutuk kunjungan tersebut, dengan menggambarkannya sebagai pelanggaran hukum internasional dan memperingatkan potensi kunjungan itu dalam merusak stabilitas kawasan Timur Tengah. Kemenlu Mesir menyatakan keprihatinannya bahwa tindakan semacam ini dapat memicu kemarahan yang meluas, yang semakin memperkeruh situasi Timur Tengah yang bergejolak serta merusak perdamaian dan keamanan global.
Kemenlu Turkiye menggambarkan kunjungan Ben-Gvir itu sebagai "langkah berbahaya" dan memperingatkan bahwa hal ini dapat memperburuk ketegangan di Timur Tengah. Kementerian itu juga mengutuk "penyerbuan" Ben-Gvir ke Al-Aqsa dan mendesak komunitas internasional untuk mengupayakan deeskalasi.
Hamas, kelompok militan Palestina, juga mengecam kunjungan itu, dengan menyebutnya sebagai "eskalasi yang provokatif dan berbahaya". Hamas mendesak warga Palestina, terutama para pemuda di Tepi Barat, untuk meningkatkan perlawanan mereka demi mempertahankan tanah dan situs-situs suci Palestina, dengan fokus khusus pada Al-Aqsa.
Umat Muslim menjalankan ibadah salat Jumat saat Ramadan di kompleks Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem pada 14 Maret 2025. (Xinhua/Jamal Awad)