SHARE

istimewa

Puan mengatakan, dunia harus memprioritaskan masyarakat yang paling terkena dampak krisis, seperti pemuda dan perempuan, sehingga tema Y20 2022 yaitu "dari pemulihan ke ketahanan: membangun kembali agenda pemuda", sangat relevan dan tepat waktu.

Menurut dia, saat ini dunia tidak hanya perlu pulih, namun juga perlu membangun dunia yang tangguh, dan ada beberapa cara untuk membangun ketahanan bagi kaum muda.

Dia menjelaskan, cara pertama yang dapat dilakukan yakni dengan memberdayakan kaum muda, dan meningkatkan partisipasi dalam proses pengambilan keputusan.

"Langkah yang bisa dilakukan lainnya adalah dengan memastikan suara generasi muda didengar di tingkat global, nasional, dan lokal," ujarnya.

Puan menilai, representasi politik pemuda perlu diperkuat untuk membawa kepentingannya di lembaga formal seperti parlemen, lembaga pemerintah, dan dewan pemuda.

Cara kedua yang dapat dilakukan negara-negara dunia, menurut dia adalah dengan menyediakan pendidikan yang berkualitas bagi kaum muda. Hal itu karena pendidikan bisa menjadi "game changer" yang mengubah kaum muda untuk menjadi kekuatan positif dalam masyarakat.

“Pandemi telah mengganggu pendidikan lebih dari 90 persen anak-anak di seluruh dunia. Bagi banyak siswa, gangguan ini mungkin berdampak permanen bagi masa depan mereka," katanya.

Puan menjelaskan, dalam jangka pendek, prioritas yang perlu dilakukan adalah dengan membantu anak-anak untuk mengejar ketinggalan pembelajaran selama pandemi.

Karena itu dia menilai diperlukan juga sistem pendidikan yang dimodernisasi yang dapat membuat pembelajaran lebih berpusat pada siswa, dinamis, dan kolaboratif.

"Kita perlu mengubah pendidikan sehingga siswa dapat mencapai potensi penuh mereka dengan mempelajari pengetahuan dan teknologi baru. Pendidikan yang berkualitas harus dapat membantu siswa meningkatkan literasi digital dan mengurangi kesenjangan digital," ujarnya.

Hadir dalam acara "networking night" yaitu 59 orang yang terdiri dari 17 negara delegasi Y20 dan juga ada perwakilan dari organisasi dunia yakni WTO, ADB, dan ASEAN.

Selain itu juga dihadiri lima Co-chair Y20 Indonesia yaitu Michael Victor Sianipar, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, Budy Sugandi, Indra Dwi Prasetyo, dan Nurul Hidayatul Ummah.
 

Halaman :
Tags
SHARE