SHARE

Istimewa

"Kemenko PMK masih terus melakukan koordinasi bersama kepala-kepala daerah di sejumlah wilayah di tanah air melalui virtual, atau 'Roadshow Daring Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem'," katanya.

Melalui kegiatan tersebut, kata dia, Kemenko PMK berharap dapat mengumpulkan data-data dan mengetahui berbagai permasalahan-permasalahan yang terjadi di daerah terkait kendala dalam penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem.

Kemenko PMK, kata dia, mengajak pemerintah daerah terus mengoptimalkan penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di wilayahnya masing-masing melalui berbagai program strategis dan inovasi-inovasi.

"Kemenko PMK juga berharap kepala daerah dapat mengetahui persebaran kasus stunting dan keluarga miskin ekstrem di masing-masing desa sehingga program-program yang dibuat akan makin tepat sasaran," katanya.

Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah pada saat ini terus melakukan berbagai upaya strategis dalam rangka percepatan penurunan stunting. Prevalensi stunting di Indonesia saat ini berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), kata dia, adalah 21,6 persen.

"Sementara pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting diharapkan bisa turun menjadi 14 persen pada tahun 2024 mendatang," demikian Muhadjir Effendy.

Halaman :