SHARE

Istimewa

Sebanyak 20 peserta dengan skenario terbaik terdiri dari NG Hany Wibowo (Penari Cokek Betawi), Suwarni (Gang Istri Simpanan), Muhammad Novel (Ada Jago), Nadia (Tara Challenge), Alex (Tebingpun Tersenyum), Kautzar Dhali (Jejak Para Babi), Surtika Cahaya Sari (Penghuni Baru), Ginanjar Teguh Iman (Bulan Merah) Teguh Santoso (Papi Cemot Gendruwo), dan Dhanny Wijaya Setiawan (Sekaligus).

Selanjutnya ialah Indra Pratama (Tuhan, Mengapa Aku Wandu), Thomas Lidri kusuma (Trampo one), H Niken Suryatmini (Kamu, Dan Aku, Bukan Mereka), Andi Jusiman (Kalihara), Zainal (Tigarun Tiga Rasa), Marwa'Idah (5 Cangkir Kopi), Indah Purnama Sari (Menari Dalam Sunyi), Absari Jafar (Songket Sutra), Muhammad Faris Mukammil (Esok Peluru Datang), dan Putri Riswani (Aceh Menanti).

"Saya berharap rangkaian program SCENE 2022 ini dapat menghasilkan karya-karya berkualitas yang dapat divisualisasikan menjadi sebuah film atau serial yang bisa dinikmati oleh berbagai kalangan, baik nasional maupun internasional," kata Neil.

Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio Kemenparekraf Syaifullah menambahkan bahwa Masterclass Pengembangan SCENE telah dilaksanakan sejak 2020. Di tahun ketiga, pihaknya mengusung penyempurnaan konsep SCENE yang memungkinkan para penulis skenario menghasilkan produk lebih matang dan siap bersaing di industri.

Bersama dengan Persatuan Karyawan Film dan TV Indonesia (KFT), Kemenparekraf melakukan kurasi untuk menjaring peserta melalui metode open call.

Lebih lanjut, Syaifullah menerangkan produk akhir dari penggodokan yang dilakukan selama masa inkubasi itu nantinya bakal dibawa ke ShowcaSCENE, yakni sebuah forum untuk menjembatani para penulis skenario dengan industri.

"Forum ini akan mengundang berbagai production house, perusahaan OTT (Over The Top), hingga investor. Pitching forum ini memberi akses bagi industri untuk memproduksi skenario-skenario yang dihasilkan dari rangkaian program SCENE ini," ucapnya.

Halaman :
Tags
SHARE