SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Rumah sakit Indonesia yang terletak di Bayt Lahiya, sebagai rumah sakit terbesar di Gaza bagian utara, turut membantu menangani hingga puluhan korban serangan Israel.

Agresi Israel ke Jalur Gaza yang dimulai sejak Jumat (5/8) telah mengakibatkan puluhan korban jiwa dan ratusan lainnya mengalami luka-luka, demikian disampaikan organisasi sosial kemanusiaan MER-C dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.

Kementerian Kesehatan Palestina merilis jumlah korban akibat serangan Israel hingga Minggu (7/8) pukul 23.25 waktu setempat mencapai 44 orang meninggal dunia dan 360 orang luka-luka.

Wanita, lansia bahkan anak-anak tidak luput menjadi sasaran serangan Israel, menurut Kemenkes Palestina.

Reza Aldilla Kurniawan, seorang relawan MER-C di Jalur Gaza, melaporkan bahwa sejak Israel memulai serangan pada Jumat (5/8) RS Indonesia menangani sedikitnya 8 korban meninggal dan 54 korban luka-luka.

Ruang instalasi gawat darurat (IGD) menjadi ruangan tersibuk di RS Indonesia di Bayt Lahiya setelah serangan terjadi.

Ruang IGD RS Indonesia itu terus menerima korban-korban serangan Israel dengan berbagai tingkat keparahan luka yang segera memerlukan pertolongan medis.

Selain IGD, ruang jenazah RS Indonesia juga menjadi tempat yang ramai didatangi warga Gaza.

Mereka adalah para keluarga korban yang syahid atau warga Gaza yang ingin melihat anggota keluarga atau sahabat mereka yang menjadi korban, kata pihak MER-C dalam keterangannya.

Relawan MER-C Reza juga menyampaikan bahwa selama serangan berlangsung, getaran terasa cukup kuat dan suara ledakan terdengar jelas dari Wisma dr. Joserizal Jurnalis, yakni tempat tinggal para relawan Indonesia selama bertugas di Jalur Gaza, yang berada di dalam kompleks RS Indonesia.
 

Halaman :