SHARE

Presiden Joko Widodo

CARAPANDANG.COM -  Salah satu tugas universitas adalah mengajak mahasiswa untuk melakukan hal-hal baru. Jangan membiarkan mahasiswa nya melakukan kegiatan rutinas. 

Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Rabu, saat memberikan pengarahan kepada peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXII dan Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIII Tahun 2021 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI.

Dia mengatakan, Universitas harus mendorong mahasiswanya untuk belajar dimana saja dengan siapa saja tidak harus dengan para dosen. "Porsinya bisa diatur 30 atau 50 persen, tapi harus berani kita mulai," imbuhnya. 

Kepala negara mencontohkkan  untuk menempatkan mahasiswa di perusahaan teknologi, agar mahasiswa belajar "hyperloop", "space act", "advanced robotics" karena kecepatan perubahan teknologi sangat cepat. "Oleh sebab itu yang namanya SDM harus betul-betul jadi 'concern' kita, pendidikan tinggi, pendidikan tingi kita harus memfasilitasi mengembangkan talentanya, jangan dipagari oleh program-program studi yang justru membelenggu karena semuanya akan 'hybrid', 'hybrid knowledge', 'hybrid skill'," ungkap Presiden.

Artinya mahasiswa tidak hanya paham satu bidang, tapi juga berbagai bidang seperti matematika, ilmu komputer hingga bahasa. "Bahasa bukan bahasa Inggris saja, tapi bahasa 'coding' penting ke depan karena ke depan banyak pekerjaan yang hilang tapi juga muncul pekerjaan-pekerjaan baru, sekarang para pemilik mal mengelola sendiri uangnya dengan 'e-Payment', 'credit assesor' berubah jadi fintech, penerjemah akan hilang karena ada aplikasi 'translation', insinyur-insinyur bisa diganti hati-hati dengan 'advanced robotics'," kata Presiden lagi.

Pada kesempatan ini dia pun mengajak agar perguruan tinggi dan mahasiswa siap untuk menghadapi perubahan dan "hybrid skill". "Dokter sekarang sudah terjadi bukan hanya urusan obat dan lainnya, tapi juga harus mengerti urusan 'robotic' karena 'surgery' saat ini bisa dilakukan dengan 'advanced robotics' dan jarak jauh. Perkembangan-perkembangan seperti ini kalau tidak kita segera antisipasi, bisa tertinggal kita," kata Presiden.

Tags
SHARE