CARAPANDANG.COM- Anak-anak di seluruh Asia Selatan menghadapi krisis gizi yang semakin parah, dengan jutaan anak menderita kekurangan gizi, anemia, dan obesitas, demikian laporan Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) pada Rabu (10/9) terbaru yang dirilis di Dhaka, Bangladesh.
UNICEF memperingatkan bahwa jika tidak ada tindakan yang segera diambil, masa depan jutaan anak akan terancam.
Laporan baru UNICEF yang berjudul Feeding Profit: How Food Environments are Failing Children menemukan bahwa jumlah anak berusia 5-19 tahun yang mengalami kelebihan berat badan meningkat lima kali lipat menjadi 70 juta anak di Asia Selatan sejak 2000.
Meskipun 48 persen remaja yang bersekolah di kawasan tersebut melaporkan bahwa sekolah mereka memberikan layanan makanan, seperti kantin atau kedai makanan, kualitas makanan yang tersedia menjadi masalah besar.
Pilihan makanan yang tidak sehat, termasuk makanan ringan dalam kemasan (61 persen), makanan cepat saji (55 persen), dan minuman berpemanis (55 persen), dilaporkan begitu lazim ditemukan sehingga sangat memprihatinkan.
Khususnya, di Bangladesh, UNICEF mengatakan pola ini sangat jelas terlihat.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa makanan kemasan dan makanan cepat saji lebih banyak ditemukan dibandingkan alternatif yang lebih sehat, seperti makanan yang baru dimasak, sayuran segar, dan buah-buahan.