Tetapi cukup, kita sudahi percakapan demo, biar menjadi pelajaran, bahan refleksi diri yang mentrigger komitmen bersama untuk pembenahan, kita kembali produktif.
Saatnya long march membangun kedisiplinan nasional. Tidak putus fokus harapan bunga rampai mencapai Indonesia emas yang masih terlalu banyak paradoks merintanginya sehingga jauh panggang dari api. Apa yang mau dipanggang semua tidak jelas, meski semangat sudah berkobar-kobar.
Semangat sama-sama membereskan yang belum beres-beres semua ini tuntutan sejarah. Namun apakah semua ide hanya akan menjadi monumen ide?
Tentu saja jawaban bukan pada risalah atau perspektif ini hanya berfungsi memudahkan informasi, membuka komunikasi, meluaskan nalar pemuda agar kembali punya relasi baik. Menggalang kekuatan untuk bersatu, terlibat aktif dalam percakapan perbaikan yang terbuka. Ibarat sebagai mozaik, risalah ini hanya akan populer (monumental) bila semua budiman pemuda secara natural mendapatkan hidayah nyanyian setuju.
Yang jelas waktu lalu Rahayu secara terang-terangan telah sedia menghadiri Rapat Pimpinan Paripurna Nasional (Rapimpurnas) KNPI versi Putri Khairunnisa di Jakarta. Dan sebelumnya juga hadir di Rapimpurnas KNPI pecahan versi Riano di Palangkaraya.
Perjalanan ini bagi saya, sarat pesan sebuah penjajakan konsolidasi. Tinggal rumusan langkah konkretnya yang harus diakui penting mengkonfirmasi mengenai selera pribadi Rahayu, kesediaan, sesuai atau tidak dengan menunya.