Berbicara di hadapan warga Filipina yang berkumpul di luar gedung ICC untuk mendukung ayahnya, Sara mengatakan bahwa ia dapat mengunjungi ayahnya di fasilitas penahanannya beberapa jam sebelum ia pertama kali muncul di hadapan para hakim ICC.
"Jadi, katanya, katakan kepada mereka (para pendukungnya): 'Santai saja. Ada akhir dari segalanya. Ada hari pembalasan.' Jadi, itulah pesannya kepada kalian semua," kata putri Duterte.
Sedikitnya 6.252 orang dilaporkan telah tewas dalam operasi antinarkoba yang dijalankan polisi Filipina selama masa jabatan Duterte dari 2016 hingga 2022.
Menurut kelompok hak asasi manusia, sedikitnya 27.000 orang menjadi korban pembunuhan dengan gaya main hakim sendiri selama perang Duterte melawan narkoba.
Sumber: Anadolu