Beranda Internasional Presiden Prancis Didesak Gelar Pemilu atau Mundur

Presiden Prancis Didesak Gelar Pemilu atau Mundur

Presiden Prancis Emmanuel Macron menghadapi tekanan besar untuk mengadakan pemilu parlemen dini atau mengundurkan diri.

0
Presiden Prancis Emmanuel Macron menghadapi tekanan besar untuk mengadakan pemilu parlemen dini atau mengundurkan diri.

CARAPANDANG - Presiden Prancis Emmanuel Macron menghadapi tekanan besar untuk mengadakan pemilu parlemen dini atau mengundurkan diri. Desakan tersebut muncul setelah Sebastien Lecornu mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Perdana Menteri, dilansir dari The Guardian, Rabu (8/10/2025).

Prancis tengah mengalami krisis politik yang mengguncang ekonomi dan menimbulkan ketidakpastian serius di pemerintahan. Mantan perdana menteri Macron, Édouard Philippe, menyerukan agar presiden mundur.

Philippe, yang kini memimpin partai sekutu Macron, meminta agar pemilu presiden dini digelar setelah anggaran tahun depan disahkan. Macron, yang terpilih kembali pada 2022 untuk masa jabatan lima tahun, hingga kini kesulitan membentuk mayoritas parlemen sejak pemilu legislatif 2024.

Menurut Philippe, kondisi tersebut telah merugikan negara dan tidak dapat dibiarkan lebih lama. Philippe juga dipandang sebagai kandidat kuat dari kubu tengah untuk pemilu presiden berikutnya.

Mantan perdana menteri lainnya, Gabriel Attal, turut menjauh dari Macron dan mengkritik keputusannya yang dianggap semakin sulit dipahami. Ia menilai, Macron terlalu berambisi mempertahankan kendali pemerintahan.

Krisis politik ini semakin memuncak setelah perdana menteri terbaru, Sébastien Lecornu, mengundurkan diri setelah hanya 28 hari menjabat. Ia meletakkan jabatannya bersama kabinetnya yang baru berusia 14 jam.

  • Tags

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Teratas

Berita Terkait
Berita Terkait