Namun, Elzadaswarman juga mencatat bahwa produksi cabai belum mencukupi kebutuhan lokal, dengan jumlah produksi hanya 974 ton dibandingkan kebutuhan 1.129 ton.
"Melalui forum dialog ini, mari kita identifikasi peluang kerja sama, khususnya untuk memperluas pasar hasil bumi Payakumbuh bersama mitra dari Malaysia," tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, perwakilan dari perusahaan SWASTIKHAA Sdn. Bhd., Datuk Rajasekharan Ramasamy, mengungkapkan ketertarikannya terhadap berbagai komoditas unggulan dari Payakumbuh.
"Kami mencoba menjajaki hasil bumi Payakumbuh, terutama kelapa yang akan diekspor ke Malaysia, pinang ke India, serta alpukat dan kopi. Kami berharap kerja sama ini dapat terwujud," ungkap Datuk Rajasekharan.
Pemerintah Kota Payakumbuh menegaskan kesiapan dan komitmennya untuk membuka peluang ekspor melalui kemitraan lintas negara sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
"Kami terbuka untuk segala bentuk kolaborasi yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani dan pelaku usaha lokal. Semoga pertemuan ini menjadi langkah awal dari kerja sama konkret yang membawa manfaat bagi kedua belah pihak," pungkas Elzadaswarman.
(Media Center)