CARAPANDANG – Pakar militer dan pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie menilai bahwa usulan para purnawirawan TNI mamakzulkan Gibran Rakabuming Raka dari posisinya sebagai wakil presiden bukan upaya kudeta.
Dia mengatakan bahwa usulan tersebut hanya ekspresi dari panggilan moral dan konstitusional, bukan ancaman terhadap stabilitas negara.
"Seolah-olah ini adalah kudeta. Kita garis bawahi dulu, karena tidak terjadi kudeta dan sedang tidak terjadi, atau sedang menuju kudeta," katanya dalam kanal YouTube, Jumat 2 Mei 2025.
Dia tegas mengatakan apa yang disuarakan oleh para purnawirawan itu sesungguhnya menjalankan fungsi sebagai penjaga moral bangsa. Sangat salah jika ada yang beranggapan mereka sedang beruapaya mengambil alih kekuasaan.
"Mereka itu tidak berniat mengambil alih kekuasaan, tidak sama sekali. Tetapi memberi tekanan secara politik etik, bukan tekanan militer, dan sekali lagi dia menjalankan posisinya sebagai pelindung demokrasi," tegasnya.
Connie juga meluruskan definisi kudeta agar publik tidak keliru dalam menilai situasi. Menurutnya kuda terjadi bila Panglima TNI atau kepala staf menggerakkan pasukan tanpa izin politik, baik dari Presiden maupun DPR.
"Mereka memberi ultimatum, menguasai pusat kekuasaan, menduduki DPR atau Istana, bahkan menyandera pejabat negara. Itu baru bisa disebut kudeta," katanya.