Sehingga melalui implementasi kebiasan-kebiasan ini, diharapkan anak-anak Indonesia tidak hanya unggul dalam aspek akademis, tapi juga memiliki kepribadian yang kuat, memiliki kepedulian sosial, serta memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.
Mengutip pernyataan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Menikdasmen), Prof. Abdul Mu’ti bahwa pendidikan tidak hanya tentang memberikan pengetahuan, tapi juga membangun karakter. Menurutnya dengan menanamkan tujuh kebiasaan ini Kemendikdasmen berharap dapat membentuk anak-anak Indonesia menjadi pribadi yang cerdas secara intelektual, sosial dan spiritual. Tujuh kebiasaan tersebut juga mencerminkan tradisi dan nilai-nilai utama bangsa Indonesia yang berkarakter kuat pada budaya dan agama. “Kami percaya bahwa kebiasaan seperti bangun pagi, beribadah, dan bermasyarakat bukan hanya membangun individu yang kuat, tetapi juga menciptakan generasi yang peduli dengan sesama dan lingkungan,” ujar Prof. Abdul Mu’ti. (Kemdikbud.go.id , 27/12).
Menjadi Generasi Unggul
Kemajuan Indonesia dimasa depan ditentukan oleh generasi muda saat ini. Maka itu, sangat penting mempersiapkan anak-anak Indonesia yang memiliki fondasi karakter yang kuat sejak dini. Tujuh kebiasaan anak hebat Indonesia ini berfungsi sebagai panduan untuk membentuk pola pikir dan perilaku yang positif, disiplin, jujur, empati dan kerja sama.
