"Peradaban dunia saat ini sedang dicabik-cabik dan dihancurkan oleh kekuatan negara yang intoleran dan terus menerus melakukan kerusakan di dunia. Negara ini tidak mempedulikan ajaran agama, kemanusiaan, dan kerukunan antaragama, dan peradaban," tegasnya.
Maka itu, dia mendorong agar kepemimpinan baru di Vatikan menjadi penggerak utama dalam membangun jaringan dan kerja sama lintas agama dan peradaban. "Sudah waktunya kita memperkokoh kolaborasi tidak saha antara pemeluk agama-agama yang berbeda akan tetapi juga antar kelompok masyarakat, golongan, dan peradaban yang berbeda," ujarnya.
Dalam konteks krisis kemanusiaan yang tengah berlangsung, seperti di Gaza, ia berharap Paus yang baru bisa memainkan peran strategis sebagai bagian dari solusi.
“Kepemimpinan Paus ke depan sangat penting untuk menjadi bagian dari ‘problem solver’ atas krisis kemanusiaan, dan juga menjadi ‘trend setter’ dalam mengarahkan kehidupan dunia yang merdeka, berdaulat, damai, dan sejahtera.”katanya.
Kepemimpinan Paus Leon XVI Diharapkan Jadi Bagian dari "Problem Solver’ Krisis Kemanusiaan
Sudarnoto menitipkan harapan besar atas terpilihnya kepemimpinan baru di Vatikan.
Berita Teratas
