Beranda Kolom Dari Neokolonialisme Tarif AS hingga Rusaknya Stabilitas Ekonomi Global

Dari Neokolonialisme Tarif AS hingga Rusaknya Stabilitas Ekonomi Global

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan pernyataan tentang "tarif timbal balik" di Rose Garden di Gedung Putih, Washington DC, AS, pada 2 April 2025. (Xinhua/Hu Yousong)

0
Xinhua

Kebijakan proteksionis pemerintah AS telah menyebabkan ketidakpastian yang signifikan.

   Oleh Elbrus Mamedov

CARAPANDANG.COM - Pemerintahan Trump tak kunjung henti menerapkan kebijakan proteksionis yang merusak kestabilan perdagangan global. Istilah "neokolonialisme tarif" menggambarkan dengan tepat bagaimana Amerika Serikat (AS) memanfaatkan tarif untuk menekan pembangunan yang adil di Global South.

Sikap pemerintah AS yang condong pada neo-merkantilisme terlihat dalam bentuk proteksionisme perdagangan yang sangat agresif. Pendekatan ini telah mengakibatkan kemunduran yang signifikan bagi dunia. Jelas bahwa korban utama dari kebijakan perdagangan Trump adalah Global South, mengingat negara-negara Global South bergantung pada ekspor ke pasar AS. Penerapan tarif berpotensi menaikkan harga-harga barang, yang menyebabkan berkurangnya daya saing Global South di pasar global.

Jika negara-negara Global South dan penentang kebijakan tarif AS lainnya merespons dengan cara menerapkan sanksi balasan, dunia hanya akan semakin terjerumus ke dalam perang dagang.

Di sisi lain, Uni Eropa (UE) memiliki misi untuk mengukir otonomi strategis dan mendiversifikasi hubungan ekonominya, terutama di tengah perkembangan dunia saat ini. Tarif-tarif baru AS kemungkinan besar akan berdampak negatif pada perusahaan-perusahaan Eropa, terutama yang bergerak di sektor otomotif, energi, dan teknologi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Teratas

Berita Terkait
Berita Terkait