Setelah pemakaman, Trump dan Zelenskyy bergabung dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk diskusi empat pihak terpisah mengenai upaya perdamaian.
Namun Guo Jiakun menolak berkomentar lebih lanjut soal pernyataan Korea Utara yang mengakui telah mengirimkan tentaranya membantu Rusia berperang melawan pasukan Ukraina.
"Mengenai interaksi bilateral antara Rusia dan Korea Utara, kami telah menyatakan posisi kami pada beberapa kesempatan. Posisi China terkait krisis Ukraina konsisten dan jelas, kami secara aktif mengupayakan gencatan senjata dan mempromosikan perundingan damai," tambah Guo Jiakun.
Dilaporkan Korean Central News Agency (KCNA) pada Senin (28/4) pasukan Korut yang dikirimkan itu turut andil "membebaskan wilayah Kursk menurut instruksi" dari Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang memutuskan mengizinkan militer negaranya terlibat di perang Rusia-Ukraina.
Menurut KCNA, Kim Jong Un menegaskan bahwa siapapun yang "berjuang demi keadilan adalah pahlawan dan duta dari kehormatan tanah air".
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (28/4) juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada sejumlah satuan angkatan bersenjata Korea Utara, yang membantu mengalahkan pasukan Ukraina di Wilayah Kursk.
Putin menambahkan bahwa satuan-satuan Tentara Rakyat Korea (Utara) mengambil bagian aktif dalam operasi tersebut dengan mematuhi sepenuhnya hukum internasional.