CARAPANDANG - Oleh Mujamin Jassin, Pendongeng dan Penunggang Kuda
Belasan tahun silam, sekonyong-konyong aku meninggalkan kampung halaman, memutuskan selekas-lekasnya pergi tinggalkan desa, kawan, cerita naik gunung.
Membayangkan kemegahan di seberang sana, seusai tamatkan sekolah segera meninggalkan rumah yang lebih layak disebut gubuk reot, sempit dan gelap sebab hanya tersinari temaram lampu petak saja. Rumah yang ditempati keluargaku dengan penuh cinta, aku habiskan masa kecil dan tumbuh besar bersama ayah, ibu, kakak-kakak dan adikku sudah berpuluh-puluh tahun.
Ngali, Desa yang hampir paling ufuk di Bima Nusa Tenggara Barat, disini aku lahir. Desa berpenduduk yang bermata pencaharian petani ini oleh warga tetangga Desa menjulukinya kampung sarangnya para kiai. Mataharinya panas memanggang, cuaca sejuk sepertinya malas sekali berhembus sehingga membuat badan mandi keringat, tapi terkadang aneh malamnya angin dingin membeku.