SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menegaskan dia hanya akan menggunakan kekuatan sebagai upaya terakhir untuk mencegah Iran mendapatkan senjata nuklir.

Pernyataan itu disampaikan Biden saat dia memulai perjalanan ke Timur Tengah.

Berbicara dalam sebuah wawancara dengan media Israel Channel 12 TV, Biden mengatakan dia akan memasukkan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran dalam daftar AS untuk Organisasi Teroris Asing (FTO) bahkan jika langkah itu dapat mematikan kesepakatan nuklir Iran 2015.

Wawancara Biden itu direkam sebelum dia meninggalkan Washington pada Selasa (12/7) tetapi ditayangkan pada Rabu (13/7).

Saat ditanya apakah pernyataan masa lalunya bahwa dia akan mencegah Teheran mendapatkan senjata nuklir berarti dia akan menggunakan kekuatan melawan Iran, Biden menjawab: "Jika itu adalah upaya terakhir, ya."

Iran membantah bahwa pihaknya sedang membuat senjata nuklir, dengan mengatakan bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.

Teheran mencapai kesepakatan dengan enam negara kekuatan utama pada 2015 di mana ia membatasi program nuklirnya untuk mencegah pembuatan senjata sebagai imbalan atas keringanan sanksi ekonomi.

Namun, Presiden AS Donald Trump membatalkan kesepakatan pada 2018 dan menerapkan kembali sanksi keras terhadap Iran, dan hal itu mendorong Teheran sekitar setahun kemudian untuk mulai melanggar batas-batas kegiatan nuklir yang ada dalam perjanjian.
 

Halaman :
Tags
SHARE