SHARE

Ilustrasi - Minyak Goreng (istimewa)

CARAPANDANG.COM - Pedagang sembako di Pasar Slipi Jakarta Barat mengeluhkan naiknya harga minyak goreng sejak sekitar dua bulan lalu.

Seorang pedagang di Pasar Slipi, Syawal (65), mengatakan, harga minyak goreng curah naik sejak sekitar dua bulan lalu, dari Rp15.000 per liter, kini menjadi Rp19.000 ribu per liter.

Untuk minyak goreng kemasan, sebelumnya harganya Rp28.000 sampai Rp30.000 per dua liter, tapi saat ini naik menjadi Rp32.000 ampai Rp35.000 per dua liter.  "Naiknya bertahap dan sekarang harganya menjadi seperti itu," katanya.

Menurut Syawal, naiknya harga minyak goreng curah maupun kemasan, sehingga volume penjualan minyak goreng menjadi menurun.

"Biasanya dalam sehari saya bisa menjual enam kemasan minyak goreng ukuran dua liter, tapi sekarang hanya bisa menjual dua kemasan saja berukuran dua lter," katanya.

Pedagang sembako lainnya, Ahmad (50), mengatakan, sejak harga minyak goreng naik, pendapatannya jadi menurun.

Ahmad yang berjualan di Kembangan Jakarta Barat, berharap, harga minyak goreng bisa stabil sehingga penjualannya kembali normal.

"Harapan saya, harga kembali normal, sehingga penjualan dan pembelian pun bisa normal," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menyampaikan bahwa pemerintah akan memastikan ketersediaan minyak goreng di dalam negeri sebagai antisipasi lonjakan harga minyak yang tengah terjadi.

"Pemerintah akan memastikan ketersediaan minyak goreng di dalam negeri," kata Oke kepada Antara dihubungi di Jakarta, Rabu (27/10/2021).

Oke menyampaikan, harga minyak goreng tetap akan mengikuti mekanisme pasar, di mana saat ini harga minyak goreng sangat dipengaruhi oleh kenaikan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sebagai bahan baku minyak goreng.

Oke menambahkan, pemerintah akan memantau sesuai harga acuan khusus untuk minyak goreng kemasan sederhana.

"Untuk kemasan lainnya tetap mengikuti mekanisme pasar," pungkas Oke.