SHARE

Ilustrasi

Bagaimana “monetisasi” dari konten?

Untuk mendapatkan keuntungan dari sebuah konten, Ogut menyarankan agar mengubah “mindset” dari pemikiran pembuat konten. “Banyak sekali orang berpikir bahwa konten kreator mendapatkan uang dari perusahaan media sosial, misalkan akan dibayar oleh Facebook, Twitter, Instagram hingga Youtube, maka hal tersebut adalah pemikiran yang menjebak orang untuk tidak kreatif,” ucap Ogut.

Sedikit ia membenarkan jika perusahaan penyedia layanan konten seperti Youtube memang memberikan pemasukan berupa bagi hasil dari iklan, namun hal tersebut adalah sebagian kecil dari apa yang didapat, sebab jika persentase penonton tidak sesuai standard dari Youtube, maka pembuat konten tidak akan mendapatkan apapun, kecuali sudah memiliki pengikut yang banyak. Selain itu, tidak setiap konten yang diunggah akan mendapatkan bayaran, jika tidak banyak mendatangkan penonton, kecuali kreator mampu membuat hal yang selalu mendapat banyak perhatian di mana pada akhirnya akan mengarah pada sensasi.

Tips yang diberikan Ogut adalah, pertama konten kreator harus mampu menciptakan “personal branding” atau karakter ciri khas yang mudah dikenal melalui isi konten yang diunggah, sehingga banyak orang akan mengasosiasikan hal-hal tertentu dengan kemampuan membuat konten. Misalkan, vlogger makanan, maka kreator akan dikenal sebagai orang yang mampu mengetahui cita rasa makanan dan lokasi-lokasi yang memiliki makanan unik atau enak.

Ketika branding sudah terbentuk maka pendapatan akan masuk dari sponsor, endorsment atau bahkan pemateri-pemateri vlogger yang memang spesialis untuk membuat konten makanan. Untuk dapat mencapai titik personal branding, diakui Ogut memang akan didapatkan tidak dalam jangka waktu singkat, sebab kreator harus terbiasa mengunggah hal yang serupa agar citra tersebut melekat.

Selanjutnya adalah konsisten, selama mengunggah materi konten dan membutuhkan banyak waktu untuk dikenal, maka konten yang diunggah haruslah konsisten, baik dari waktu penayangan, hingga tema yang stabil, meskipun dinamika naik turun penonton akan dirasakan, namun justru dinamika tersebut yang bisa dipelajari, untuk bahan evaluasi tiap pembelajaran.

Halaman :
Tags
SHARE