SHARE

Ilustrasi (Net)

Alasan mereka mendukung masa jabatan presiden menjadi 3 periode sangat klasik. Mereka menilai bahwa Presiden Jokowi telah berhasil dan layak untuk melanjutkan kepemimpinannya.

Di mata pendukungnya, Jokowi telah mampu merealisakan cita-cita Pancasila sila ke-5 ‘Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia’ melalui pemerataan pembangunan dan kebijakan. Dan mereka juga memandang bahwa belum ada tokoh sekaliber Jokowi yang begitu dicintai rakyatnya.

Alasan mereka sangat berbahaya, karena sejatinya mereka sedang memutus kesempatan putra terbaik bangsa untuk menjadi pemimpin di negeri ini. Dan seolah-olah mereka memandang hanya sosok Jokowi yang paling mampu mengurus negeri ini. Padahal masih banyak putra-putra terbaik bangsa ini yang layak diberikan kesempatan.

Regenerasi kepemimpinan di negeri harus berjalan. Dengan kepemimpinan baru maka akan muncul-muncul gagasan dan kebijakan baru yang akan membawa bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Jangan karena kepentingan kekuasaan semata,  regenerasi kepemimpinan diabaikan.

Apa yang terjadi di Guinea harus menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia. Lengsernya Alpha Conde dari jabatannya sebagai presiden tidak lain bentuk dari perlawanan atas sikap presiden yang hanyut dalam otoritarianisme. Untuk bisa terus memimpin dia berani melakukan amandemen konstitusi dengan  mengubah masa jabatan presiden menjadi 3 periode. Puluhan orang tewas dalam demontrasi menentang masa jabatan ketiganya. Dan ratusan orang lainnya ditangkap.

Gelombang perlawanan juga bisa muncul di Indonesia jika wacana tersebut benar-benar terjadi. Jika melihat hasil survei yang dilakukan oleh Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) menunjukan bahwa mayoritas rakyat menolak penambahan masa jabatan presiden, sebanyak 58.25 persen. Sedangkan yang setuju hanya 28,83 persen.

Hasil survei yang sama juga ditunjukan oleh lembaga survei Fixpoll Indonesia. Mayoritas responden menolak wacana tersebut yakni sebanyak 57,5 persen. Sedangkan yang setuju hanya 11,4 persen.

Hasil dari dua lembaga survei tersebut sudah bisa digambarkan bahwa wacana tersebut sudah disambut penolakan mayoritas rakyat.  Maka itu, jangan melawan kehendak rakyat. Melawan kehendak rakyat  bisa jadi akan muncul gelombang perlawanan.

Halaman :
Tags
SHARE