SHARE

Foto: Antara

Menurut Eddy, pemerintah daerah sebenarnya berupaya mendorong dan meningkatkan keberlangsungan industri kerajinan dan kreatif, termasuk pelestarian dan pengembangan Ulos melalui berbagai strategi antara lain pemberian stimulus kepada UMKM dan Koperasi, pelatihan dan pendampingan bagi UMKM untuk peningkatan kualitas produksi dan pemasaran.

Pelestarian berbasis komunitas

Selaras dengan upaya pelestarian Ulos, Kementerian Ketenagakerjaan bekerja sama Tobatenun sebagai mitra strategis untuk memberdayakan para penenun Ulos, salah satunya di Toba.

“Kerja sama antara Kemnaker dengan Tobatenun ini adalah perwujudan dari program perluasan kesempatan kerja yang dimiliki Kemnaker untuk melatih, membina dan manajemen pemasaran para perajin ulos di sekitar danau Toba,” tutur Dita.

Dia mengatakan, Kemenaker bersama Tobatenun merancang roadmap usaha yang dapat menguntungkan dan memberikan dampak kesejahteraan kepada UMKM Ulos.

Founder & CEO Tobatenun, Kerri Na Basaria mengatakan, pelaku dan perajin yang seringkali terlupakan dalam pelestarian budaya. Padahal, menurut dia, upaya pelestarian budaya harus jalan bersamaan dengan upaya perubahan sosial dan pemahaman keseimbangan antara modernisasi dan budaya diperlukan untuk kebaikan di masa depan.

Hanya saja, dia menyadari, sebenarnya masih ada tantangan yang dihadapi para pelaku dan penenun ini, mulai dari kemiskinan, eksploitasi oleh pengepul, tidak menerima upah layak dan banyaknya isu sosial yang kompleks yang datang dari kemiskinan.

Dia kemudian bersama para mitranya berusaha membuka peluang melalui sebuah wadah pelatihan yang juga menjadi sarana pembelajaran dan pendidikan bagi penenun yang kurang mempunyai kesempatan, sekaligus mendampingi mereka sehingga diharapkan berujung pada suatu community development yang sehat atau tidak bersifat eksploitatif.

Dari sisi produksi Ulos, Kerri berfokus pada revitalisasi budaya wastra ke akarnya, menggunakan material alam, serat, pewarnaan maupun teknik yang menurut dia saat ini sudah banyak hilang dan hampir punah.

“Kami mendorong digunakannya pembuatan tenun yang bertanggung jawab pada lingkungan dan pembuatan ramah lingkungan yang mengutamakan prinsip berkelanjutan,” tutur dia.

Halaman :
Tags
SHARE