SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman terus melakukan pembenahan dalam rangka memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jasa bandara di tengah pandemi COVID-19.

"Dalam masa kondisi pandemi ini, dibutuhkan langkah konkret dan strategis dalam menjalankan layanan kebandarudaraan," kata Eksekutif General Manager Bandara Internasional Minangkabau Yos Suwagiyono di Padang Pariaman, Kamis.

Menurut dia sejak awal pandemi, BIM sudah menyediakan layanan gratis tes usap COVID-19 untuk pengguna jasa bandara melalui Pemprov Sumbar yang ditempatkan di area kedatangan.

Standar protokol kesehatan di bandara selalu dijaga dengan penempatan hand sanitizer di setiap sisi bandara, penempatan area pencucian tangan di area publik bekerja sama dengan Politeknik Negeri Padang,.

Kemudian menjalankan aturan wajib menggunakan masker selama berada di kawasan BIM, sampai dengan proses disinfektan yang rutin dilaksanakan untuk menjamin kebersihan seluruh area dan fasilitas di BIM.

Akan tetapi ia menilai hal tersebut baru hal dasar yang sudah menjadi kewajiban dalam kehidupan saat ini dan masih dibutuhkan terobosan untuk kembali meyakinkan, menggairahkan masyarakat untuk kembali berkunjung ke Sumatera Barat.

"Sumatera Barat dengan sumber daya alam yang sangat luar biasa dan merupakan anugerah terindah bagi masyarakat Sumbar harus kembali hidup harus kembali bergairah dalam memberikan layanan kepada masyarakat Indonesia," kata dia.

Ia menyebutkan pada 2018 merupakan masa kejayaan karena jumlah pengguna jasa bandara di BIM mencapai 4,1 juta penumpang, dengan pergerakan pesawat udara per hari mencapai 80 pergerakan.

Dengan jumlah penumpang yang mencapai 10.000 sampai dengan 12.000 per hari sudah menjadikan BIM sebagai salah satu bandara tersibuk di Indonesia pada kelas bandara menengah, ujarnya.

Memasuki 2019, tren penumpang dan pergerakan pesawat mulai turun, dan puncaknya terjadi pada 2020 karena berkurangnya jumlah wisatawan, pebisnis dan para pekerja dari dan ke BIM akibat pandemi COVID-19 hingga BIM berada dalam kondisi memprihatinkan.

"Pernah jumlah penumpang per hari hanya 800 orang dan tentu saja ini amat berdampak terhadap segala aspek," kata dia

Menurutnya berkurangnya secara drastis tingkat pergerakan penumpang dan pesawat di BIM, berdampak secara ekonomi ke seluruh aspek lanjutan dari bandara.

Ini mulai dari agen travel, layanan moda darat, petugas ground staff, petugas porter bandara, petugas kebersihan dan tentunya tingkat hunian hotel di Sumbar, tujuan wisata, restoran, rumah makan dan sektor sektor kehidupan masyarakat lainnya, kata dia.

Memasuki pertengahan 2021, BIM kembali mencoba menggeliat, mencari solusi dan jalan supaya bagaimana Sumatera Barat kembali bergairah dari seluruh aspek layanan.

Sementara Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengapresiasi kesungguhan Angkasa Pura II BIM menjadi agen pemerintah untuk menjadi garda terdepan dalam mendukung program pariwisata, even nasional hingga kemitraan untuk menjadikan Sumbar sebagai destinasi wisata nasional yang ramah kesehatan dan sosial.

Audy juga memberikan solusi agar pengelola BIM melibatkan peran influencer, vlogger, dan youtuber serta akun media sosial sebagai langkah terbaik, efisien dan tepat sasaran dalam mengejar kunjungan wisatawan ke Sumbar dalam masa pandemi ini.

"Sekarang tinggal bagaimana semua unsur terkait, bersinergi dalam menyiapkan semua aspek agar kunjungan ke Sumbar kembali ramai," katanya.
Â