SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Teguh Dartanto menilai kawasan Indonesia timur menjadi magnet baru tujuan investasi asing (penanaman modal asing/PMA).

Hal itu merujuk pada capaian realisasi investasi di luar Pulau Jawa pada Semester I-2022 yang lebih unggul dari Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar Rp305,8 triliun atau 52,3 persen dari total investasi. Ada pun investasi di Pulau Jawa pada periode yang sama mencapai Rp278,8 triliun atau sebesar 47,7 persen dari total investasi.

"Luar Jawa sudah jadi magnet baru investasi, khususnya PMA. Artinya ada pergeseran yang menunjukkan bahwa daerah-daerah lain potensinya sudah dilirik oleh investor. Ada potensi ekonominya," kata Teguh dalam webinar "Dampak Realisasi Investasi Semester I 2022 terhadap Perekonomian Nasional dan Daerah" yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Teguh menilai kawasan Maluku, Papua, dan Sulawesi memang menarik bagi PMA, khususnya terkait hilirisasi. Proses hilirisasi yang digalakkan pemerintah telah mengubah Indonesia yang sebelumnya hanya mengekspor barang mentah kini bisa memprosesnya di dalam negeri sehingga bernilai tambah.

Namun, ia mengingatkan potensi di kawasan tersebut harus dibarengi dengan penyediaan SDM unggul serta jaringan rantai pasok agar manfaat investasi bisa dirasakan oleh masyarakat setempat.

"Kalau ini tidak dimanfaatkan, nanti pemda tidak bisa mengoptimalkan dampak ekonominya sehingga bisa jadi nanti ada PMA di Indonesia timur, tapi yang support dari Jawa juga. ini harus didorong dan kami mohon agar ada penguatan pemda untuk bisa memahami hal tersebut," ungkapnya.

Lebih lanjut, Teguh juga menilai capaian realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sepanjang Semester I-2022 yang punya sisi menarik.
 

Halaman :