SHARE

Tangkapan layar film

CARAPANDANG.COM – Film animasi karya anak Indonesia “Battle of Surabaya” ditampilkan secara daring dalam festival budaya Vive Asia di Argentina dan berhasil menarik perhatian penonton setempat.

Film ini dipilih untuk memperingati Hari Pahlawan yang jatuh setiap tanggal 10 November. Agar dapat dinikmati masyarakat setempat, film dilengkapi dengan teks dalam bahasa Spanyol yang dikerjakan oleh putra-putri diaspora Indonesia di Argentina.

Duta Besar RI untuk Argentina Niniek Kun Naryatie menyampaikan bahwa pemutaran film Battle of Surabaya merupakan kesempatan yang sangat baik untuk memperkenalkan Indonesia kepada publik Argentina.

“Kedua negara mungkin jauh secara geografis, tetapi masyarakatnya tidak boleh merasa jauh satu sama lain,” kata Niniek dalam keterangan tertulis KBRI Buenos Aires, Kamis (19/11/2020).

Dengan melibatkan putra-putri diaspora Indonesia dalam pembuatan teks bawah film dalam bahasa Spanyol, mereka diharapkan mempelajari lebih jauh bahasa Indonesia, yang sudah tidak rutin digunakan dalam percakapan mereka sehari-hari.

Dalam proses penerjemahan, mereka harus dibantu orang tuanya yang merupakan diaspora generasi pertama.

“Namun, justru dari kesempatan yang diberikan, mereka dapat bersinggungan kembali dengan bahasa Indonesia, sekaligus menambah pengetahuan mengenai keindonesiaan mereka. Bagaimanapun, diaspora adalah aset diplomasi yang berharga dan berperan besar dalam memperkenalkan Indonesia secara lebih nyata di luar negeri,” ujar Dubes Niniek.

Walaupun berlatar belakang Perang Dunia II, kisah pada film Battle of Surabaya tidak dititikberatkan pada perang, melainkan pada pengorbanan dalam melindungi orang terkasih. Pesan dari film tersebut adalah bagaimana perang selalu membawa kerugian, kehancuran, dan penyesalan.

Para penikmat film yang menonton memberikan apresiasi dan sambutan yang hangat. Paula Fernández, misalnya, mengagumi apiknya cerita dan animasi yang dibuat. Begitu pula dengan Maria Sol Porco yang memuji pesan perdamaian yang dibawa film tersebut.

Sementara bagi diaspora Indonesia, film Battle of Surabaya berhasil mengobati rasa rindu sekaligus membawa mereka mengenang jasa pahlawan yang berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Selain pemutaran film Battle of Surabaya, dalam festival budaya tersebut KBRI Buenos Aires juga menampilkan pertunjukan gamelan dari Sang Bagaskara.

Kelompok gamelan binaan KBRI Buenos Aires yang anggotanya terdiri dari masyarakat Argentina itu membawakan gending “Gugur Gunung”, “Subakastawa”, dan “Manyar Sewu”. Di awal acara, pemimpin kelompok Sisjugo T. Siswojo beserta asistennya Sebastian Núñez memperkenalkan filosofi dan ragam instrumen gamelan kepada para penonton.

Kehadiran Indonesia di dalam festival Vive Asia yang berlangsung selama bulan November masih berlanjut. Mauro Scabuzzo, alumni Darmasiswa asal Argentina juga turut ambil bagian dengan berbagi pengalaman tinggal di Indonesia.

Scabuzzo bercerita mengenai ragam budaya Indonesia yang tercermin dari tarian, musik, dan upacara yang berbeda-beda di setiap daerah. Ia menampilkan videonya saat berinteraksi dengan warga lokal, mengunjungi upacara pernikahan, serta ikut dalam acara kesenian.

Pertunjukan gamelan dan cerita alumni Darmasiswa mendapat antusiasme yang tinggi dari publik. Sudah lebih dari 250 orang telah menonton video yang tayang di portal berita Xiahpop.com. Jumlahnya akan terus bertambah dengan ribuan orang mengunjungi portal berita tersebut setiap harinya.

Vive Asia adalah festival tahunan yang diadakan portal berita Xiahpop.com. Tahun ini, karena pandemi COVID-19, festival itu diselenggarakan secara daring.

Selama satu bulan penuh, festival Vive Asia menampilkan pertunjukan dan diskusi budaya dari negara-negara Asia seperti Indonesia, Korea, Jepang, China, dan India.

Festival ini diikuti oleh lebih dari 100.000 orang di jejaring media sosial Xiahpop.com. Tidak hanya di Argentina, festival juga menjangkau negara-negara Amerika Latin lainnya, seperti Paraguay, Uruguay, Chile, Peru, Ekuador, Kolombia, dan Meksiko.